Baca selengkapnya
![]() |
Batik Motif Parang Sobrah |
Batik motif Parang Sobrah adalah salah satu variasi dari motif Parang yang merupakan salah satu motif batik tertua dan paling sakral di Indonesia. Untuk memahami maknanya, kita perlu memahami terlebih dahulu filosofi umum dari motif Parang.
Filosofi Umum Motif Parang
Motif Parang, secara umum, berasal dari kata "pereng" yang berarti lereng atau tebing. Pola dasarnya berupa garis-garis diagonal menyerupai huruf "S" yang saling berkesinambungan dan tidak terputus. Pola ini terinspirasi dari ombak laut selatan yang menerpa karang di tepi pantai. Dari inspirasi ini, motif Parang mengandung makna filosofis yang mendalam, di antaranya:
- Pantang Menyerah dan Kontinuitas: Garis "S" yang tak terputus melambangkan perjuangan hidup yang tidak pernah padam, konsistensi dalam memperbaiki diri, serta semangat yang terus-menerus. Ini juga menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus.
- Kekuatan dan Keberanian: Bentuk menyerupai mata parang atau pedang melambangkan kekuasaan, kekuatan, dan keberanian para ksatria dan raja. Dahulu, motif ini hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya (termasuk dalam kategori "batik larangan").
- Keseimbangan dan Harmoni: Pola yang teratur dan berulang pada batik Parang melambangkan keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan. Ini mengajarkan pentingnya keseimbangan dalam berbagai aspek, baik pekerjaan, keluarga, maupun hubungan sosial.
- Pengendalian Diri dan Kewibawaan: Beberapa interpretasi juga mengaitkan motif Parang dengan kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu (baik dari diri sendiri maupun dari luar) dan memancarkan kewibawaan.
Makna dan Filosofi Motif Parang Sobrah
Meskipun informasi spesifik mengenai "Parang Sobrah" tidak sebanyak motif Parang lainnya seperti Parang Rusak atau Parang Kusumo, namun sebagai bagian dari keluarga motif Parang, Parang Sobrah tetap mewarisi makna-makna filosofis dasar dari motif Parang secara keseluruhan.
Variasi dalam motif Parang (termasuk Parang Sobrah) seringkali memiliki perbedaan pada ukuran, kerapatan pola, atau sedikit modifikasi pada bentuk "S" dan isen-isen (isian) di dalamnya. Namun, inti filosofinya tetap berkaitan dengan:
- Keteguhan hati, kesabaran, dan ketelitian: Beberapa sumber menyebutkan bahwa motif Parang Slobog (yang kemungkinan memiliki kemiripan filosofis dengan Sobrah, atau bahkan Sobrah adalah variasi dari Slobog) melambangkan sifat-sifat ini. Hal ini sering dikaitkan dengan upacara pelantikan jabatan, di mana pemakainya diharapkan dapat mengemban tugas dengan keteguhan, ketelitian, dan kesabaran.
- Harapan akan hal baik: Secara umum, motif Parang juga dapat mengandung harapan agar pemakainya senantiasa diberi petunjuk atas hal-hal yang positif dan memperoleh ketenangan, kecerdasan, serta kewibawaan.
Singkatnya, Parang Sobrah adalah motif yang kuat dan bermakna, mengajarkan tentang semangat juang, keteguhan, dan harapan untuk senantiasa mencapai kesejahteraan dan kebaikan dalam hidup. Meskipun dulunya merupakan motif larangan, kini motif Parang dapat dinikmati dan dikenakan oleh siapa saja.
Pelajari lebih mendalam tentang batik Parang Sobrah di sini:
Makna Filosofi Batik Parang Sobrah by Wahyu Sunaryanto Eko Prabowo on Scribd