Jenis Tingkatan Kain Katun

Jenis Tingkatan Kain Katun

Size
Price:

Baca selengkapnya

Kain katun batik
Kain katun batik
Sebelumnya yang akan kita bahas adalah konstruksi kain mori yang digunakan untuk bahan membatik. Konstruksi kain ini terdiri dari anyaman, tetal (lusi dan pakan), nomor benang (lusi dan pakan).

Kain yang dibuat dengan cara ditenun mempunyai dua arah benang yang saling menyilang atau berlawanan, yaitu dinamakan benang lusi (lungsin) dan benang pakan. Benang lusi merupakan benang yang disusun lurus secara vertikal sedangkan benang pakan merupakan benang yang disusun lurus secara horizontal pada sebuah kain. Dua komponen benang ini saling menyilang satu sama lainnya sehingga membentuk suatu anyaman kain. Sebagai penyangga utama sebuah kain, biasanya benang lusi ini dibuat lebih kasar dan kuat dibandingkan dengan benang pakan agar bisa menahan tarikan dan sentakan ketika direntangkan pada alat tenun pada saat menenun. Sedangkan benang pakan hanya sebagai pengisi saja.
Konstruksi benang penyusun kain


Bahan baku kain adalah benang, sifat kain akan ditentukan oleh sifat benang penyusunnya. Benang merupakan sebuah serat panjang yang digunakan untuk memproduksi tekstil, penjahitan, crocheting, knitting, penenunan, dan pembuatan tambang. Benang bisa dibuat dari serat alam atau sintetik.

Ukuran benang dibedakan menjadi dua macam yaitu ukuran S dan ukuran D. Benang ini bisa digunakan untuk benang lusi dan benang pakan.

    - Ukuran S (spining: gulungan/putaran) dengan ukuran yang tertera pada kones benang yaitu 45S, 40S, 32S, 30S, 28S, 20S, 16S, 14S, dan seterusnya. Semakin besar ukuran benang yang tertera pada kones semakin kecil ukuran benang sebenarnya (diameter benang). Contohnya benang yaitu cotton, TR, TC, CVC, rayon, acrylic, spun (PE).
    - Ukuran D (Dennier), ukuran yang tertera pada kones antara lain 20 D, 30 D, 40 D, 70D, 75 D, 150 D, 300 D, 600 D, dan 1200 D. Semakin besar ukuran benang maka semakin besar pula benang yang digunakan (ukuran diameter benangnya). Contoh benangnya yaitu polyester, filament, nylon, viscos, lurex, spandex.

Dalam proses pembuatan batik, biasanya kain yang digunakan disebut mori. Bahan dasar kain mori bisa berasal dari katun, sutera asli atau sutera tiruan. Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Berdasarkan kehalusannya, mori dari katun dibedakan menjadi empat golongan, yaitu golongan yang sangat halus disebut Primissima, golongan halus disebut Prima dan golongan sedang disebut Biru, dan golongan kasar yang biasa disebut kain grey atau blacu.

1.Kain Katun Primisima (Primis)
Benang yang digunakan memiliki tekstur lebih halus dan volume benangnya lebih kecil dibandingkan bahan prima, hal ini yang membuat bahan primis menjadi lebih halus dan kelihatan lebih tebal. Bahan ini lebih mahal dari prima karena pintalan benang yang kecil mengharuskan lebih banyak benang yang di perlukan untuk membuat lembaran bahan selain benang yang digunakan juga lebih bagus kualitasnya dibanding bahan prima. Ketetalan atau kepadatan benang untuk lusi antara 105-125 per inchi dan untuk pakan antara 100-120 per inchi. Umunya digunakan sebagai kain dasar pada batik tulis. Kainnya paling lembut dan dingin ketika dipakai. Serat bulunya telah dibakar, sehingga tidak akan menimbulkan serat bulu yang biasanya muncul pada kain katun yang sering dipakai. Kain katun primisima biasa dipakai pada batik tulis yang eksklusif. Kain katun mengandung kanji ringan (dibawah 10%) dan kanji ini belakangan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dihilangkan dalam cucian. Katun Primissima, termasuk jenis kain katun yang paling tinggi kualitasnya dengan spesifikasi halus nomor benangnya, tebal benangnya tinggi, konstruksi anyaman rapat sehingga pegangan kainnya halus dan padat. Namun demikian kemampuan daya serap kurang. Sehingga untuk meningkatkan daya serap, saat ini telah diproduksi katun primissima mercerized (baca masres) maupun sanforized. Di pasaran dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.

2.Kain Katun Prima
Katun dengan kualitas sedikit dibawah Primisima dengan komposisi benang pada kain rata-rata mempunyai tetal benang per inchi untuk lusi 85-105 dan untuk pakan 70-90. Umumnya digunakan sebagai kain dasar pada batik cap. Kainnya cukup lembut dan dingin ketika dipakai. Serat bulunya telah dibakar, sehingga tidak akan menimbulkan serat bulu. Kanji pada kain katun bisa dihilangkan dengan diketel. Kain katun prima biasa digunakan untuk seragam batik sekolah maupun seragam batik kantor.

3.Kain Katun Biru
Katun dengan kualitas kain paling rendah dengan Susunan kain berkisar ukuran tetal lusi 65-85, tetal pakan 60-70 per inchi. Umumnya digunakan sebagai kain seragam sekolah SD maupun TK. Kainnya tidak selembut dan sedingin kain-kain diatasnya yang biasa digunakan sebagai kain batik cap. Di pasaran dapat dijumpai dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.

4. Kain blacu
Katun Blacu merupakan kain yang paling rendah kualitasnya. Biasanya dijual di pasaran dalam keadaan grey atau belum diputihkan. Katun blaco ini sebagian besar sudah dihasilkan di dalam negeri. Beberapa pengusaha batik sendiri ada yang menenun dengan alat tenun bukan mesin. Katun blaco memiliki konstruksi anyamannya tetal per inchi lusi 64-68, pakan 48-64.

Semoga bermanfaat.

DISKON 5% setiap pembelian minimal 3 pcs Batik di Batikbumi.com batik DISKON 5%

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *